Bermain Pura - Pura (Pretend Play) dengan Anak yang Mengalami Kesulitan Komunikasi Sosial

Pretend Play



Bermain pura - pura adalah bagian penting dari perkembangan anak, ketika seorang anak berpura - pura menjadi koki yang sedang mengaduk semangkuk sup atau astronaut yang pergi ke sebuah planet, disaat itu mereka sedang membangun banyak keterampilan yang berbeda, termasuk:
  • Kemampuan bahasa
  • Keterampilan sosial dan emosional
  • Keterampilan dalam memecahkan masalah dan berpikir

 Hasil penelitian tentang permainan pura - pura pada anak kecil dan autisme menunjukkan bahwa :
  • Keterampilan bermain pura - pura yang lebih baik di usia 3 dan 4 tahun, sedangkan keterampilan bahasa lebih baik di usia 8 dan 9
  • Semakin banyak variasi dan fleksibel anak bermain pura - pura, semakin maju juga kemampuan berpikirnya pada usia 8 dan 9 tahun
Anak - anak dengan autisme atau kesulitan berkomunikasi sosial sering tidak berpura - pura sesering anak lainnya dan ketika mencoba melakukannya, mereka bermain kurang kompleks.

Jadi sebagai orang dewasa harus mengambil beberapa langkah ekstra untuk memberi mereka kesempatan dan dorongan yang mereka butuhkan untuk belajar


Membantu anak belajar berpura-pura

Sebenarnya ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mendorong anak mengembangkan keterampilan bermain pura-pura, berikut ini ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk membantu mereka memulai:


Amati bagaimana mereka bermain sekarang

1. Apakah mereka menggunakan mainan dengan cara yang diharapkan

Jika mereka menggunakan mainan dengan cara yang dimaksudkan untuk digunakan (misalnya : memukul drum mainan) dan mereka menggabungkan banyak tindakan yang berbeda secara bersama-sama (misalnya: meletakkan mobil mainan di atas tanjakan lalu mendorong tuas untuk menurunkan kecepatan mobil dan kemudian meletakkannya kembali di tanjakan) maka mereka telah mengembangkan keterampilan bermain fungsional tingkat lanjut.

Ini adalah tahap di mana mereka siap untuk belajar berpura-pura. contohnya mereka  dapat berpura-pura menggunakan benda nyata atau benda mini dengan cara yang diharapkan, misalnya mereka dapat menyisir rambut boneka dengan sisir atau berpura-pura menjadi dokter menggunakan peralatan dokter mainan.

2. Apakah mereka bisa berpura - pura dengan benda realistis?

Misalnya, apakah mereka berpura - pura menyisir rambut boneka dengan sisir atau memberi boneka minuman dengan cangkir yang mini? jika demikian mereka sudah siap mengembangkan keterampilan bermain pura - pura dengan menambahkan lebih banyak tindakan pura -pura untuk membuat urutan

Contohnya setelah memberi boneka itu minuman lalu mereka mengusap mulut bonekanya dengan kain, dan ketika mereka sudah bisa berpura-pura dengan serangkaian tindakan, orang tua dapat membantunya berpura - pura dengan objek yang  tidak terlihat (misalnya: mengangkat tangan kosong ke telinganya untuk berbicara di "telepon") dan mengganti satu objek dengan objek lain (berpura-pura pisang adalah telepon atau buku seolah kue ulang tahun)

prented play boneka




Untuk mendorong mereka berpura - pura, orang tua perlu menarik perhartian mereka dengan ikut serta dalam permainan yang mereka lakukan

3. Amati mereka saat bermain

Pastikan orang tua meluangkan waktu untuk mengamati dengan tepat apa yang mereka lakukan dan bagaimana mereka berpura-pura, dengan begitu orang tua bisa memasukkan minatnya saat ikut bermain, sehingga mereka bisa menikmati perannya

4. Ikut bermain dengan meniru mereka dengan mainan lainnya

Sebagai contoh ketika mereka "memberi makan" boneka beruang dengan  sendok (tahap awal permainan pura-pura), orang tua bisa mengambil boneka lainnya dan melakukan hal yang sama seperti mereka lalu berbicara seperti ini "lihat kamu memberi beruang makan dan saya memberi kelinci makan!"

Hal seperti ini dapat menarik perhatian mereka, kemudian orang tua dapat berinteraksi satu sama lain dengan bolak balik memberi makan boneka beruang dan kelinci makan


Tunjukkan kepada mereka cara bermain pura-pura yang baru

Sekarang setelah orang tua bisa menarik perhatian mereka, tunjukkan pada mereka cara memperluas permainan pura-puranya dengan menbahkan tindakan yang baru untuk membuat urutannya

Misalnya jika mereka memiliki perangkat dapur mainan orang tua bisa mengajarkannya membuat sup untuk beruang mereka sebelum memberinya makan

Saat orang tua berpura-pura mengaduk sup dalam panci untuk beruang dan kelinci pastikan orang tua jangan diam tetapi bisa mengucapkan "Lihat saya membuat sup untuk dimakan kelinci dan beruang" di sangat lapar!"


Biarkan mereka meniru cara bermain pura - pura yang baru

Setelah orang tua menunjukkan tindakan kepada mereka, tunggu apa yang mereka lakuakan. Tunggulah dengan sabar tanpa berkata apa pun karena itu adalah isyarat terbaik yang dapat dilakukan orang tua untuk memberi tahu bahwa ini adalah giliran mereka untuk melakukan sesuatu

Namun jika mereka tidak meniru apa yang dilakukan oleh orang tua dengan membuat sup untuk beruangnya sendiri, orang tua bisa memberi isyarat lain:

  • Tunjukkan kepada mereka lagi: ulangi tindakan yang baru berkali-kali, beri tahu mereka saat melakukannya untuk membuat mereka mengerti
  • Beritahu mereka apa yang harus mereka lakukan sambil menunjuknya: arahkan ke wadah mainan dan sendok lalu katakan " Sepertinya beruang masih lapar! Buatkan dia sup."
  • Menggunakan bantuan tangan: orang tua dapat mengambil tangan mereka dan membantunya mengaduk sup di dalam panci dan berkata "lihat, kamu sedang membuat sup untuk beruang!"

Pastikan untuk membuat permainan tetap menyenangkan dan terus berlanjut dengan memberi beruang dan kelinci makan



Referensi:
  • hanen.org/Helpful-Info/Articles/Encouraging-Pretend-Play-in-Children-with-Autism.aspx

1 komentar:

  1. Baru tau nih, ternyata play pretend banyak manfaatnya ya, selain mampu menambah keterampilan, anak juga jadi mudah bersosialisasi ya..

    BalasHapus